Jakarta – Stunting sudah lama menjadi isu prioritas nasional setelah organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk. Dilansir dari situs halodoc.com, penetapan tersebut didasarkan pada kasus stunting di Indonesia yang melebihi batas toleransi yang ditetapkan WHO yaitu maksimal seperlima dari jumlah keseluruhan balita (sekitar 20 persen). Bahkan setelah terjadi penurunan hingga tujuh persen, jumlah balita stunting di Indonesia masih berada pada angka 30,7 persen. WHO sendiri mendefinisikan stunting sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar (djkn.kemenkeu.go.id).
Oleh karena kenyataan yang sudah disebutkan tersebut, KSO Terminal Petikemas Koja tentu menyadari bahwa stunting perlu untuk dicegah. Salah satu bentuk pengimplementasian hal tersebut adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) KSO Terminal Petikemas Koja yang bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani berupa Program Edukasi, Pendampingan, dan Pencegahan Stunting Kepada Balita Serta Ibu Hamil di wilayah Kelurahan Koja Jakarta Utara. Adapun pelaksanaan seremonial atas kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Kelurahan Koja Jl. Inspeksi Kali Sunter No.1 RW.009 Jakarta Utara pada hari Kamis 07 Desember 2023 mulai pukul 09.00 WIB.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa bersama. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan-sambutan dari Camat Kecamatan Koja Bapak Samsu Rizal Kadafi, M.AP, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Utara Ibu Lysbeth Regina Panjaitan, dan Sekretaris Perusahaan KSO Terminal Petikemas Koja Bapak Safuan.
Dalam sambutannya, Bapak Samsu Rizal menyampaikan rasa terima kasih kepada KSO Terminal Petikemas Koja atas kerjasama dalam penanganan stunting di wilayah Kecamatan dan Kelurahan Koja. Lebih lanjut, beliau menyampaikan harapannya akan kerjasama tersebut dapat berlanjut kepada program-program yang lain. Ibu Lysbeth menekankan bahwa program penanganan stunting ini adalah proyek jangka panjang selama enam bulan, sehingga perlu untuk tetap menjaga kesehatan. Dalam kesempatan yang selanjutnya, Bapak Safuan menyampaikan bahwa penanganan stunting adalah salah satu program kebanggaan KSO Terminal Petikemas Koja oleh karena dapat berpartisipasi secara aktif kepada masyarakat, utamanya di wilayah “Ring 1”-Kelurahan Koja. Lebih lanjut, beliau menyampaikan harapannya agar program tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan (sustainable).
Kegiatan program edukasi, pendampingan, serta pencegahan stunting di Kelurahan Koja memiliki lima rincian kegiatan sebagai berikut: a. Sosialisasi dan edukasi tentang stunting, b. Pelatihan pembuatan makanan sehat, c. Pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil dan menyusui, bayi serta balita, d. Pemberian makanan pemulihan untuk anak balita bermasalah gizi, dan e. Pemantauan tumbuh kembangnya balita.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis paket gizi sekaligus peresmian program penanganan stunting, kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi edukasi mengenai stunting di mana juga diberikan sosialisasi pos gizi dan pemberian makanan bernutrisi kepada balita, dan acara diakhiri dengan kegiatan masak bersama kader dan orang tua dari balita.
Semoga dengan acara seremonial tersebut memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar, khususnya di wilayah Kelurahan Koja Jakarta Utara. Tentunya, harapan untuk kita semua agar stunting dapat ditangani sehingga dapat menyesuaikan target nasional penurunan stunting di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 14 persen.
Sekper-TPK Koja